Pages

And so i play my guitar, I always play my guitar. Karamiau saigetsu wo tadoru tabiji de. Mabuta ni kanjiru yuuitsu no honoo. Natsu no nagori wo utsusu mina no ne. Hanatsu senritsu yo tooku tooku kanawanakutomo ~Loreley~

2010/04/23

[Sexy03] Sexy_1

“Midori… lo ikut gue aja, daripada lo sendirian, Kai kan lagi pergi juga..!” ajak Lady sedari tadi, dia sedikit memaksa.
“aaah.. gue gak mau, elo kan mau pacaran..” kata Midori kekeh.
“enggak juga kok, Yuki kan udah kenal lo lama..! ayo dong..‼!” Lady masih menarik-narik Midori.
“ah elo..‼ ya udah gue ikut..! tapi elo yang nyetir..‼”
“siip boss..‼!”
Mereka pun akhirnya pergi dan Lady yang menyetir. Midori masih tampak merengut disamping Lady dan Lady berusaha menghiburnya dan berhasil. Midori bukan tipe orang yang merajuk lama.
Di sebuah halte bis, Lady melihat Aka dan Kuro sedang berdua, dia pun menyapanya, “heei… kalian mau kemana..?”
“gue mau ke high-apartment.. terus ketemu Aka, katanya dia juga mau kearah yang sama, ya udah gue ajakin nunggu taksi bareng..!” ujar Kuro.
“kita juga mau kesana.. sekalian aja..!”
Akhirnya mereka pun sama-sama naik mobil picanto biru milik Lady itu. Dijalan mereka hanya bilang ada urusan di sebuah studio, tapi tak mempertegas urusan apa itu. Tak beberapa lama, mereka sampai di high-apartment tempat tujuan Kuro, dan Kuro turun disana.
“siapa yang tinggal disitu..?” tanya Midori setelah Kuro turun dan mobil berjalan lagi.
“gak tahu… disana kan banyak artis yah..!” jawab Aka. Aka agak ragu mengatakannya, karena kalau gak salah, high-apartmen yang dimaksud Hyde dan Tetsu mungkin disini.
Mereka pun melanjutkan lagi perjalanan mereka, Lady sudah mulai cemas, karena Aka tak juga turun, sementara studio musik milik Ciel sudah dekat.
“emh.. Lady, berhenti di café itu aja..!” pinta Aka akhirnya.
“yang depan itu..?!”
“iya..”
Lalu Aka pun turun disitu, Lady merasa lega, karena studio musik Ciel hanya 1 km lagi dari sini. Beberapa menit kemudian, Lady sampai di studio dan dia memarkirkan mobilnya disitu, mereka harus berjalan lagi beberapa meter untuk sampai ke markas Ciel yang besar.
Lady menanyakan Yuki pada receptionist disitu. Dia mempersilahkan Lady menunggu di tempat latihan Ciel. Setelah itu, Lady memutuskan untuk mencari Yuki, dan Midori diminta menunggu oleh Lady. Baru saja Lady keluar, dia sudah menemukan Yuki dan Ken, gitaris Ciel.
“hai.. Lady…” Ken menyapa.
“hai.. lama gak ketemu..” balas Lady.
“sure.. Lady, I have something to do with you.. ssst, jangan bilang-bilang Yuki..!” Ken berbisik. Mereka kalau ketemu pasti membicarakan soal gitar, karena juga aliran mereka hampir sama hanya style saja yang berbeda.
“wooi… ngapain lo berdua..?” Yuki pura-pura marah.
Ken tertawa, “enggak.. eh, gue duluan ke dalem yah..!” kata Ken.
“Ken, di dalem ada temen gue, Midori, lo kenalan aja sama dia..!” seru Lady.
Ken mengangguk lalu meninggalkan dua orang pacaran itu untuk melepas rindu, sementara Ken pergi ke tempat latihan Ciel. Ken membuka pintu, lalu seorang wanita bertopi berdiri.
“hai.. lo temennya Lady..?” sapa Ken.
“iya.. kenalin gue Midori..!” Midori mengulurkan tangan dan disambut oleh Ken.
“Ken…” Ken pun memperkenalkan dirinya.
Tapi dengan refleks Midori melihat sesuatu di tangan Ken yang berkilauan. Tato naga warna pink, “elo bukan drummer kan…?” tanya Midori dengan mata tajam.
Ken mengrnyitkan dahinya dan dia merasa heran dengan pertanyaan Midori yang tiba-tiba, “bukan.. emang kenapa..?”
Midori mencoba meneliti setiap inci tubuh Ken, dan ternyata dugaannya benar, lelaki yang di depannya ini adalah lelaki yang sama dengan yang dia kejar waktu itu, dan lelaki inilah pasti yang sudah membawa stick drum-nya.
“elo.. balikin stick drum gue…!” kata Midori dengan rahang bergetar.
“maksud lo…” Ken tambah heran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar